Tingkatkan Kesadaran Demokrasi, Bawaslu Kabupaten Tegal Gandeng Pelajar SMK Negeri 1 Dukuhturi
|
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Tegal secara resmi menggandeng kalangan pelajar untuk ikut serta dalam pengawasan pemilu partisipatif. Langkah ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MOU) dan perjanjian kerja sama (MOA) dengan SMK Negeri 1 Dukuhturi, yang digelar bersamaan dengan acara sosialisasi pada hari Rabu, 8 Oktober 2025.Acara yang berlangsung di Aula SMK Negeri 1 Dukuhturi tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Tegal, Harpendi Dwi Pratiwi, S.I.Kom., M.H., beserta para anggota dan jajaran sekretariat. Dari pihak sekolah, Kepala SMK Negeri 1 Dukuhturi, Bapak Joko Pramono, S.Pd., M.Ds., turut mendampingi dan memberikan arahan kepada para siswanya.Kegiatan yang dimulai tepat pukul 09.00 WIB ini melibatkan sekitar 100 siswa-siswi sebagai peserta. Dalam sambutannya, Ketua Bawaslu Kabupaten Tegal, Harpendi Dwi Pratiwi, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk menumbuhkan kesadaran demokrasi sejak dini."Keterlibatan adik-adik pelajar sebagai pemilih pemula sangat krusial dalam mewujudkan pemilu yang jujur, adil, dan berintegritas. Kami berharap, melalui sosialisasi dan kerja sama ini, para siswa tidak hanya menjadi pemilih yang cerdas, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam mengawasi proses demokrasi di lingkungan sekitarnya," ujar Harpendi saat membuka acara.Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Dukuhturi, Joko Pramono, menyambut baik inisiatif Bawaslu. Ia mendorong seluruh siswa yang hadir untuk memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik-baiknya."Ini adalah kesempatan yang sangat berharga. Ikutilah kegiatan ini dengan saksama untuk menambah wawasan kepemiluan dan memperkuat semangat kebangsaan kita. Ilmu yang didapat hari ini akan menjadi bekal penting bagi kalian sebagai warga negara," pesan Joko Pramono.Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam kepada para pelajar mengenai pentingnya pengawasan pemilu, bahaya politik uang, serta cara menangkal berita bohong (hoaks) yang kerap muncul menjelang pesta demokrasi. Acara berlangsung dengan antusiasme tinggi dari para siswa dan diakhiri setelah sesi diskusi dan tanya jawab yang interaktif.