Panwaslu Kedungbanteng Temukan Pemilih TMS

KEDUNGBANTENG-Setelah DPHP ditetapkan dan diplenokan ditingkat PPK dan KPU kabupaten selanjutnya ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Sementara (DPS).DPS ini selanjutnya dari tanggal 18 Agustus sampai sepuluh hari kedepan di uji publikan dan di pasang di papan pengumuman desa atau di tempat-tempat strategis untuk dapat dilihat dan dicermati untuk mendapat tanggapan masyarakat.

Dalam tahapan ini panwaslucam Kedungbanteng beserta jajaran pengawas desa (PKD) juga melakukan pengawasan dan pencermatan terhadap DPS di sepuluh desa di wilayah Kedungbanteng.Dari hasil pencermatan yang dilakukan masih ditemukan pemilih TMS yang masih masuk di DPS terutama orang yang sudah meninggal.Sebenarnya hal ini bisa dimaklumi karena yang TMS tersebut terdata atau  dimasa pencoklitan dan meninggal setelah DPHP ditetapkan.Dari sepuluh desa di kecamatan Kedungbanteng ditemukan 13 orang TMS meninggal  yang tersebar di lima desa. 

Dari hasil pencermatan yang dilakukan masih ditemukanya TMS meninggal, ini menjadi bahan saran dan perbaikan kepada KPU dan jajaranya untuk dapat ditindak lanjuti supaya nama-nama yang TMS tidak muncul di Daftar Pemilih Tetap (DPT) nantinya.

Uji publik yang dimaksudkan agar masyarakat proaktif terhadap data yang ada apakah sudah terdata atau ternyata tidak ada di DPS supaya nanti bisa terdaftar di DPT.Tetapi seperti pengalaman pemilu-pemilu sebelumnya masyarakat terkesan apatis dengan data yang diumumkan dan tidak terlalu antusias terhadap hal ini terbukti dengan masih tidak adanya tanggapan dari masyarakat baik terhadap DPS yang terpasang maupun ketika bersama-sama berkumpul pada undangan dari PPS pada acara sosialisasi dan uji publik DPS.biasanya mereka akan geger dihari-hari jelang pemungutan suara manakala nama mereka tidak ada dengan tidak adanya undangan untuk mencoblos yaitu model A6.