Dari Sekolah Menengah: Khafid Tekankan Pentingnya Berpikir Kritis sebagai Senjata Melawan Ancaman Demokrasi
|
Menghubungkan nilai kejujuran dari PAUD ke isu demokrasi yang lebih kompleks, Guru SMP Mohamad Khafid dalam podcast Bawaslu Tegal pada Hari Pahlawan pada Senin 10 November 2025, menyoroti peran strategis guru SMP sebagai penyiap pemilih pemula.
Mohamad Khafid menekankan bahwa tugas guru adalah mengaitkan nilai dasar kejujuran dengan isu besar seperti korupsi, kecurangan, atau hoaks yang menjadi ancaman demokrasi.
"Siswa SMP adalah calon pemilih yang sudah mulai berpikir kritis. Peran kami adalah mengambil nilai dasar kejujuran dan mengaitkannya dengan pertanggungjawaban kewarganegaraan," ujar Khafid. Ia menambahkan bahwa praktik di sekolah, seperti Pemilihan Ketua OSIS atau diskusi kasus, digunakan untuk melatih siswa menerima kekalahan dan bertanggung jawab atas pilihan mereka.
Paling krusial, Khafid menyoroti tantangan digital. "Di era informasi ini, kami harus membekali siswa dengan keterampilan berpikir kritis dan literasi digital agar mereka kebal terhadap hoaks, terutama yang berkaitan dengan isu politik. Inilah wujud Pahlawan Tanpa Tanda Jasa di era modern, memastikan anak-anak kita menjadi agen yang aktif menyebarkan informasi Pemilu yang benar, bukan hoaks," pungkasnya.