Lompat ke isi utama

Berita

Pengawas Disabilitas: Tak Ada Batas dalam Demokrasi

Pengawas Disabilitas: Tak Ada Batas dalam Demokrasi

Pengawas Disabilitas: Tak Ada Batas dalam Demokrasi

"Demokrasi tidak mengenal batas, begitu pula semangat para pengawas disabilitas. Mereka hadir membuktikan bahwa partisipasi adalah hak setiap warga negara.”

Pernyataan tersebut menggambarkan semangat inklusivitas yang terus dijaga oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), khususnya dalam mewujudkan pengawasan pemilu yang partisipatif dan berkeadilan bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.

Demokrasi Indonesia lahir dari perjuangan panjang para pahlawan yang mengorbankan jiwa dan raga demi kebebasan dan kesetaraan. Nilai perjuangan itu kini diteruskan oleh Bawaslu dengan menghadirkan ruang partisipasi tanpa diskriminasi, di mana setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam menjaga integritas Pemilu.

Dalam semangat tersebut, pengawas disabilitas menjadi bagian penting dari gerakan demokrasi yang inklusif. Mereka tidak hanya menjadi simbol kesetaraan, tetapi juga aktor nyata dalam memastikan proses demokrasi berjalan jujur, adil, dan transparan. Melalui pelibatan aktif dalam pengawasan, para pengawas disabilitas menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berperan dalam menjaga kedaulatan rakyat.

Peran pengawas disabilitas merupakan wujud nyata dari pengawasan partisipatif yang berkeadilan.

“Bawaslu berkomitmen memberikan ruang bagi seluruh elemen masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, agar dapat terlibat aktif dalam setiap tahapan pengawasan pemilu. Demokrasi harus hadir untuk semua, tanpa terkecuali,” 

Keterlibatan pengawas disabilitas bukan hanya memperluas jangkauan pengawasan, tetapi juga memperkaya perspektif keadilan dalam proses demokrasi. Dengan dukungan pelatihan, pendampingan, dan akses informasi yang setara, para pengawas disabilitas dapat menjalankan perannya dengan penuh tanggung jawab dan semangat kebangsaan.

Melalui semangat “Menjaga Demokrasi Tanpa Batas”, Bawaslu terus mengajak masyarakat untuk menghargai keberagaman dan memperkuat inklusivitas dalam setiap proses demokrasi. Kehadiran pengawas disabilitas menjadi bukti nyata bahwa demokrasi bukan hanya milik sebagian, melainkan milik seluruh rakyat Indonesia.