Kupas Karakter Kinerja: Bawaslu Kabupaten Tegal Bekali Kader P2P Jadi Pengawas Tangguh!
|
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya Bawaslu Kabupaten Tegal untuk memastikan para kader P2P tidak hanya memahami aspek teknis pengawasan pemilu, tetapi juga memiliki kesiapan mental, karakter, dan pemahaman diri yang kuat. Dengan penguatan ini, Bawaslu berharap kader P2P mampu menjalankan peran pengawasan secara lebih produktif, berintegritas, dan selaras dengan nilai-nilai demokrasi.
Bawaslu Kabupaten Tegal kembali menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Pengawas Pemilu bersama kader Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) pada Rabu, 26 November 2025 bertempat di Hotel Guci Ashafana. Dengan mengusung tema “Membangun Sinergi Kelembagaan Antara Bawaslu Kab. Tegal dengan Kader Pengawas Pemilu Partisipatif,” kegiatan ini menghadirkan para alumni P2P Daring 2025 sebagai bentuk penguatan kapasitas sekaligus memperluas jejaring pengawasan pemilu berbasis partisipasi masyarakat.
Pada kesempatan ini, peserta mendapatkan materi penguatan yang disampaikan oleh narasumber Pri Jakaria, S.KM., M.Pd, seorang praktisi Talents Mapping dan Experiential Learning Designer. Materi yang diambil dari bahan presentasi “Mengenal Karakter Kinerja dengan Talents Mapping”. Materi diawali dengan penjelasan tentang konsep motivasi kerja, yang menekankan pentingnya hati yang bahagia, rasa hormat, antusiasme, keterlibatan aktif, dan semangat berbagi kebaikan sebagai fondasi dalam bekerja. Peserta juga diperkenalkan pada gagasan Prestasi Valency oleh Dr. Tal Ben-Shahar dari Universitas Harvard, yang menjadi dasar dalam memahami hubungan antara psikologi positif dan performa kerja.
Narasumber menjelaskan bahwa karakter kinerja adalah pola perasaan, pikiran, dan tindakan yang muncul berulang-ulang, kemudian disalurkan pada aktivitas yang sesuai untuk meningkatkan produktivitas. Konsep ini merujuk pada gagasan Ir. Rama Royani, penemu Talents Mapping, yang menekankan bahwa setiap individu memiliki “sifat produktif” yang harus dikenali dan dioptimalkan.
Materi juga menampilkan beberapa data faktual, seperti tingginya tingkat stres karyawan akibat tekanan pekerjaan serta penurunan produktivitas akibat masalah kesehatan mental. Menurut narasumber, kemampuan seseorang untuk menyadari potensinya, mengelola tekanan, dan tetap produktif merupakan bagian dari kondisi sehat mental, yang sangat penting bagi kader pengawas pemilu yang bekerja di lapangan.
Selain itu, peserta diajak memahami 8 Peta Kekuatan dalam diri manusia, serta pentingnya menerapkan prinsip “Fokus pada Kekuatan, Siasati Keterbatasan.” Narasumber menekankan bahwa kader P2P harus mampu mengidentifikasi kekuatan personal mereka untuk menunjang tugas pengawasan, serta tidak terpaku pada kelemahan, namun mencari cara untuk mengatasinya.
Melalui metode T.A.S.K (Talent, Skill, Attitude, Knowledge), peserta diarahkan untuk mengenali empat aspek penting yang membentuk produktivitas seseorang. Narasumber juga menyertakan kutipan dari Al-Qur’an (QS Al-Isra: 84) yang menegaskan bahwa setiap orang memiliki pembawaan masing-masing, dan tugas manusia adalah menemukan jalan terbaik sesuai potensi dirinya.
Melalui materi ini, Bawaslu Kabupaten Tegal mempertegas bahwa pengawasan pemilu yang efektif tidak hanya bergantung pada aturan dan prosedur, tetapi juga pada kualitas karakter, kekuatan diri, dan kemampuan kader untuk terus bertumbuh serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas.