Lompat ke isi utama

Berita

Harpendi Dwi Pratiwi: “Kita Tidak Menunggu Badai Reda, Kita Menjadi Kuat di Tengah Badai”

Harpendi Dwi Pratiwi: “Kita Tidak Menunggu Badai Reda, Kita Menjadi Kuat di Tengah Badai”

Harpendi Dwi Pratiwi: “Kita Tidak Menunggu Badai Reda, Kita Menjadi Kuat di Tengah Badai”

Bawaslu Kabupaten Tegal kembali menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Pengawas Pemilu bersama kader Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) pada Rabu, 26 November 2025 di Hotel Guci Ashafana. Kegiatan ini mengusung tema “Membangun Sinergi Kelembagaan Antara Bawaslu Kab. Tegal dengan Kader Pengawas Pemilu Partisipatif” dan dihadiri oleh jajaran pimpinan serta para alumni P2P dari berbagai latar belakang.

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari rangkaian penguatan kelembagaan yang sebelumnya telah dilaksanakan sebanyak tiga kali. Namun berbeda dari kegiatan sebelumnya yang pesertanya seluruhnya eksternal, kali ini peserta berasal dari internal serta para alumni P2P sebagai bentuk apresiasi Bawaslu Kabupaten Tegal atas komitmen mereka dalam menyelesaikan program dengan baik.

Dalam sambutannya, Harpendi Dwi Pratiwi, Ketua Bawaslu Kabupaten Tegal, menyampaikan pesan mendalam tentang ketangguhan dan dedikasi dalam menjalankan tugas pengawasan. “Ketika kehidupan melemparkan kita ke dalam badai, jangan berharap badai akan berhenti. Haraplah bahwa kita akan menjadi kuat di tengah-tengah badai. Pasti ada pohon yang masih berdiri kokoh, dan itulah bukti,” tuturnya.

Harpendi menegaskan bahwa keberhasilan para peserta menyelesaikan P2P adalah tanda komitmen kuat di tengah kesibukan masing-masing, termasuk yang masih berstatus pelajar dan mahasiswa. Ia juga menyoroti pentingnya berpikir kritis dalam dunia pengawasan pemilu. “Menjadi orang kritis itu bukan karena kita sedang gawat atau sakit. Kritis berarti punya kemampuan menganalisa persoalan. Harus tahu apa kekuatan kita, kelemahan kita, peluang, dan tantangan,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Harpendi juga menyampaikan apresiasi kepada beragam peserta yang hadir, mulai dari aktivis organisasi mahasiswa seperti IMM, PMII, HMI, hingga pelajar yang aktif dalam OSIS dan peserta dari kelompok disabilitas.“Teman-teman ini sebenarnya adalah aktivis semua. Sudah paham bagaimana cara berorganisasi. Ini adalah modal besar untuk dunia pengawasan pemilu,” ujarnya.

Harpendi yang merupakan alumni SMA Negeri 1 Balapulang juga menyampaikan kebanggaannya melihat partisipasi para pelajar dari sekolah yang sama. Ketua Bawaslu kembali mengingatkan peserta bahwa menjadi bagian dari P2P baru langkah awal. Yang penting adalah bagaimana menjaga komitmen tersebut di masa depan. “P2P itu ibarat menanam. Menanam itu gampang, tapi yang susah adalah menyiram. Merawat apa yang sudah dimulai itu yang paling penting,” tegasnya. Ia juga membuka pintu bagi para peserta untuk tetap terhubung dengan Bawaslu.

“Setelah acara selesai, kalau mau main ke kantor Bawaslu, ngopi-ngopi, monggo. Siapapun yang datang ke kantor Bawaslu adalah tamu kehormatan kami. Teman-teman adalah keluarga besar pengawas pemilu,” katanya.

Menutup sambutannya, Harpendi memberikan dorongan motivasi kepada para alumni untuk tidak berhenti belajar dan membangun jejaring.

“Siapa tahu ke depan teman-teman jadi apa. Bisa saja nanti malah menjadi Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah. Tidak ada yang tahu. Semuanya bisa berawal dari menjadi kader,” tutupnya.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Bawaslu Kabupaten Tegal dalam membangun sinergi kelembagaan dan memperkuat peran masyarakat sebagai bagian penting dari pengawasan pemilu. Dengan kolaborasi yang terus dibangun, Bawaslu berharap kader P2P dapat menjadi kekuatan baru dalam menjaga kualitas demokrasi di Kabupaten Tegal.