Jelang Pemilu 2019, Bupati Tegal Pesan Jaga Kondusifitas

SLAWI – Menjelang perhelatan pesta demokrasi Pemilihan Umum Tahun 2019, masyarakat diminta menjaga suasana damai, sportif, dan penuh keakraban dalam kehidupan berdemokrasi di tahun politik ini, apakah itu dalam perilaku komunikasi kita di dunia nyata maupun di dunia maya.

Hal itu disampaikan Bupati Tegal Hj Umi Azizah dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Administrasi Umum Sekda Eko Jati Suntoro dalam Rapat Koordinasi Sosialisasi Pengawasan Partisipatif yang digelar Bawaslu Kabupaten Tegal, Senin (18/2) di Grand Dian Hotel Slawi.

“Mari kita bangun suasana kondusif yang sudah terbangun baik selama ini, kita bicara baik, kita berbuat baik. Tidak terprovokasi atau terpengaruh imbas negatif dari kontestasi politik. Sikapi semuanya secara wajar, karena dengan iklim demokrasi yang sejuk, ditunjang toleransi masyarakatnya yang baik, tidak ada rasa saling curiga, saling membenci, atau saling menghujat, kita bisa menjalankan segala aktifitas dengan lancar,” kata Bupati dalam sambutannya

Bupati berharap, sikap kenegarawanan yang ditunjukkan para Capres dalam Debat Kedua menjadikan masyarakat kita semakin sadar, semakin dewasa bahwasanya perbedaan politik adalah hal yang wajar, hal yang lumrah dan tidak perlu dibawa larut hingga mempengaruhi perilaku sosial sehari-hari yang bisa menyebabkan permusuhan atau perpecahan.

“Ini hanyalah kontestasi lima tahunan untuk memilih pemimpin, memilih wakil-wakil kita di legislatif. Dan tentunya masing-masing pribadi kita sudah punya pilihan, memiliki pertimbangan tersendiri yang tidak perlu dipaksakan ke orang lain jika memang caranya tidak bijak, tidak santun, tidak baik,” tandasnya.

Dia meyakini bahwa Pemilu yang berintegritas dan berkualitas sangat ditentukan oleh peran semua pihak dalam menjalankan dan mentaati segala ketentuan dan peraturan yang berlaku, mulai pencalonan, pemutahiran data pemilih, pelaksanaan kampanye, hingga proses pemungutan dan rekapitulasi suara. Dan dengan telah ditetapkannya panitia pengawas ini, saya minta kepada semua pihak, termasuk Kades, agar bekerja maksimal, menjamin terselenggaranya Pemilu yang berkualitas dan berintegritas.

“Berikan edukasi kepada warga masyarakat kita ikut serta dalam pengawasan jalannya Pemilu Damai ini. Sampaikan cara publik berpartisipasi, cara menyampaikan hasil pengamatan dan pengawasannya kepada pihak-pihak terkait, seperti Panwaslu, termasuk media pelaporan resminya bagaimana,” ujarnya.

Bupati juga berpesan kepada para Kepala Desa untuk menyampaikan kepada warganya agar jangan mudah terpancing oleh isu-isu yang menyesatkan, atau terprovokasi oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Minimal tidak ikut men-share, menyebarluaskan informasi yang belum tentu kebenarannya.

“Jika mampu, lawan berita hoax dengan data dan informasi yang akurat dari sumber terpercaya. Cegah agar warga kita tidak ikut menebarkan ujaran kebencian karena ini menyangkut pelanggaran UU ITE yang bisa berujung pada pidana,” pesan Bupati

Kepada penyelenggara Pemilu, Bawaslu dan KPU, Bupati meminta selalu menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Tegal dan jajaran Forkopimda, termasuk tata tertib penggunaan alat peraga kampanye. Kapan itu boleh digunakan, bagaimana aturan pemasangan dan penempatannya, apakah sudah sesuai dan tidak melanggar Perda Ketertiban Umum seperti tidak dipaku di pohon, tidak menghalangi pandangan visual pengguna jalan yang dapat berakibat kecelakaan dan sebagainya.

“Satu lagi, tentang indikasi money politic, apa saja yang terkategori money politic, apa yang dapat warga lakukan jika menemukan indikasi tersebut, kemana harus melaporkan itu harus jelas, termasuk saluran hotline KPU. Mari, kita sukseskan Pilpres dan Pileg 2019 nanti agar semuanya berjalan tertib dan aman,” pungkasnya.

Rapat Koordinasi Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif dihadiri Ketua dan Anggota Bawaslu Kabupaten Tegal, para Camat dan 75 Kepala Desa se Kabupaten Tegal. (Admin)